Kamis, 24 September 2009

Tanggap Terhadap Penyebaran MRSA


Mungkin bagi kebanyakan orang awam di sekitar kita atau di kalangan non-medis tidak mengetahui masalah MRSA (Methicillin Resistant Staphylococcus aureus) yang berkembang di berbagai rumah sakit baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Hal itu dimulai ketika saya mengikuti Kerja Praktek (KP) di salah satu Rumah sakit umum pusat ternama di Salah satu Ibukota. Untuk itu saya akan memberikan informasi mengenai MRSA begitu mengerikan apabila telah mengeinfeksi pasien atau petugas pelayanan di rumah sakit bahkan pengunjung rumah sakit yang bisa jadi carrier (pembawa) MRSA, dikarenakan MRSA ini bakal kebal terhadap berbagai antibiotik.

MRSA ditransmisikan dari orang ke orang melalui tangan terkontaminasi. MRSA dapat juga diransmisikan melalui berbagi handuk, materi kesehatan pribadi, peralatan olahraga, melalui kontak-dekat olahraga, dan melalui berbagi obat suntikan atau peralatan tato. Orang dengan pneumonia MRSA pada kontak dekat dengan yang lain, dapat menularkan MRSA melalui batuk yang cepat meyebar dari partikel menular. Infeksi virus pada respirasi bagian atas dapat juga menularkan MRSA. MRSA dapat juga menyebabkan toxin-mediated foodborne gastroenteritis (Federal Bureau of Prisons, 2005).

Menurut Brown et al (1997), bahwa MRSA dapat berasal dari ruang perawatan di rumah sakit melaui kontak langsung dari satu penderita ke penderita lain, melaui kontaminasi tangan petugas kesehatan di rumah sakit, serta dari orang lain di sekitar penderita yang merupakan karier MRSA.


1 komentar: